Universitas Sebelas Maret (UNS) akan membangun UMKM Centre untuk peningkatan akses pada sumber daya produktif, pengembangan produk dan pemasaran serta peningkatan daya saing UMKM. UMKM Centre tersebut direncanakan selesai dibangun pada akhir tahun 2012 dengan menggunakan dana bantuan dalam bentuk hibah dari APBN. Syarief Hasan
Hal itu dikemukakan Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan saat membuka 1st UNS SME’s Summit & Award 2012 di Kampus UNS, Solo-Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. “Saya ucapkan selamat telah memperoleh bantuan dan semoga gedung yang akan dibangun nanti benar-benar dioptimalkan pemanfaatannya bagi kepentingan pemberdayaan UMKM,” kata Syarif.
Ia tidak merinci total hibah yang digunakan untuk membangun gedung seluas 3000m2 tersebut. Lebih penting, jelasnya, niat baik untuk membangun gedung tersebut guna memberi nilai tambah atas produk-produk UMKM yang ada. “Kalau gedung itu sudah jadi maka menjadi laboratorium bagi UMKM ke depan,” tambahnya.
Hal yang diupayakan pemerintah adalah menciptakan kondisi yang aman, terus memberi kesempatan dan meningkatkan semua kualitas produk yang ada agar lebih berdaya saing. Semua produk UMKM yang ada saat ini sudah maksimal dikembangkan, namun masih tetap ada ruang perbaikan dengan teknologi dan inovasi baru.
Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan setidaknya 800 calon pendamping UMKM yang tersertifikasi guna memanfaatkan UMKM Centre tersebut nantinya. “Kami memang berkeinginan menjadikan UNS sebagai sentra pengembangan UMKM ke depan,” ujarnya.
Potensi UMKM yang ada saat ini sangat tinggi, sehingga butuh pengembangan, pemberdayaan agar kualitasnya ditingkatkan dan berdaya saing. Karena itu, jelang Harlah UNS XXXVI, kata Ravik, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada semua pemangku kepentingan yang berjasa dalam pemberdayaan KUMKM.
Ia menjelaskan, salah satu peran strategis perguruan tinggi dalam mengurangi kemiskinan adalah terus mengakselerasi berbagai program pemerintah, seperti mendukung pemberdayaan KUMKM. Indonesia memiliki beragam sumber daya, sehingga keunggulan tiap sumber daya harus lebih optimal dikembangkan. “Kita harus terus menerus berupaya memenangkan persaingan, dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk,” tambahnya.
Hal itu dikemukakan Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan saat membuka 1st UNS SME’s Summit & Award 2012 di Kampus UNS, Solo-Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. “Saya ucapkan selamat telah memperoleh bantuan dan semoga gedung yang akan dibangun nanti benar-benar dioptimalkan pemanfaatannya bagi kepentingan pemberdayaan UMKM,” kata Syarif.
Ia tidak merinci total hibah yang digunakan untuk membangun gedung seluas 3000m2 tersebut. Lebih penting, jelasnya, niat baik untuk membangun gedung tersebut guna memberi nilai tambah atas produk-produk UMKM yang ada. “Kalau gedung itu sudah jadi maka menjadi laboratorium bagi UMKM ke depan,” tambahnya.
Hal yang diupayakan pemerintah adalah menciptakan kondisi yang aman, terus memberi kesempatan dan meningkatkan semua kualitas produk yang ada agar lebih berdaya saing. Semua produk UMKM yang ada saat ini sudah maksimal dikembangkan, namun masih tetap ada ruang perbaikan dengan teknologi dan inovasi baru.
Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan setidaknya 800 calon pendamping UMKM yang tersertifikasi guna memanfaatkan UMKM Centre tersebut nantinya. “Kami memang berkeinginan menjadikan UNS sebagai sentra pengembangan UMKM ke depan,” ujarnya.
Potensi UMKM yang ada saat ini sangat tinggi, sehingga butuh pengembangan, pemberdayaan agar kualitasnya ditingkatkan dan berdaya saing. Karena itu, jelang Harlah UNS XXXVI, kata Ravik, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada semua pemangku kepentingan yang berjasa dalam pemberdayaan KUMKM.
Ia menjelaskan, salah satu peran strategis perguruan tinggi dalam mengurangi kemiskinan adalah terus mengakselerasi berbagai program pemerintah, seperti mendukung pemberdayaan KUMKM. Indonesia memiliki beragam sumber daya, sehingga keunggulan tiap sumber daya harus lebih optimal dikembangkan. “Kita harus terus menerus berupaya memenangkan persaingan, dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk,” tambahnya.